Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) Angkatan I

Setiap akhir Perayaan Ekaristi, selalu ada berkat perutusan dari Imam. Kita bukan diutus untuk pulang, melainkan pergi mewartakan kabar sukacita ke berbagai tempat. Namun, bagaimana kita membagikan sesuatu yang belum kita miliki? Menjawab pertanyaan tersebut, Gereja Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda – Paroki Kelayan bekerja sama dengan Sekolah Evangelisasi Pribadi (SEP) Shekinah – Semarang mengadakan Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) Angkatan I sebagai tempat untuk belajar menemukan sukacita perutusan kita masing-masing. Informasi jadwal, lokasi, dan waktu pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada brosur:

KEP Banjarmasin Angkatan 1

Kearifan Lokal Jadi Tema Ornamen Natal

Tema Perayaan Natal Konferensi Waligereja Indonesia – Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (KWI-PGI) Tahun 2019 ini adalah “Hidup Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang”. Dasarnya adalah kutipan Injil Yohanes 15:14-15. Tema ini juga didukung dengan tampilan kearifan lokal, yaitu budaya Banjar.

Panitia Natal 2019 memilih Rumah Adat Bubungan Tinggi sebagai goa natal dalam rangka memaknai ke-kontekstual-an Gereja Katolik terhadap budaya lokal. Selain itu, ornamen goa natal juga dilengkapi dengan jukung, kapal kecil tanpa mesin khas Suku Banjar.

Lanjutkan membaca Kearifan Lokal Jadi Tema Ornamen Natal

Kolase Foto Misa Malam Natal Tahun 2019

Misa Malam Natal 2019 terselenggara dengan lancar dan sangat meriah. Berikut sejumlah kolase foto Misa yang dihadiri sekitar 300 umat tersebut:

Pastor Herry: Jaga Perdamaian

Berbeda dari Natal sebelumnya, Panitia Natal di Gereja Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda – Paroki Kelayan memilih tema adat Banjar. Mulai dari ornamen goa Natal yang berupa rumah panggung, jukung, dan berbagai hiasan lain yang khas Bumi Banua. Semua berdampingan dengan atribut Natal yang biasa digunakan.

Pastor Albert dalam salam pembukanya mengatakan bahwa dalam Perayaan Natal tahun ini, umat diingatkan bahwa Yesus juga lahir di hati kita, umat Paroki Kelayan, di Bumi Banua ini.

Lanjutkan membaca Pastor Herry: Jaga Perdamaian

Logo Baru di Usia 80 Tahun

Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Gereja Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda – Paroki Kelayan ke-80 yang diselenggarakan pada tanggal 23 November 2019, Paroki Kelayan meluncurkan logo baru. Logo berbentuk bulat ini memperbarui logo lama yang berbentuk oval. Paroki Kelayan ingin memberikan penyegaran pada logonya yang setelah sekian lama logo tersebut hanya berupa gambar Bunda Maria tanpa identitas atau tulisan paroki. Peluncuran logo baru ini siring dengan peristiwa-peristiwa penting yang membuat Paroki Kelayan menjadi semakin solid dan mandiri. “Dalam terang iman, kita meyakini bahwa di setiap saat atau peristiwa merupakan kairos atau kesempatan Allah melawati umatnya”, ungkap Mgr. Petrus Boddeng Timang pada sambutan perayaan HUT Paroki Kelayan ke-75, lima tahun yang lalu.

Tetap mempertahankan gambar Maria lama

Logo lama

Dengan tetap mempertahankan gambar Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda dari logo lama, Paroki Kelayan ingin menunjukkan identitas Bunda Maria sebagai pelindung serta mengingatkan kita spirit awal Paroki Kelayan.

Logo baru

Arti dan Makna Logo Baru

  • Bentuk lingkaran: 
  • Motif geometrik warna-warni: Berbagai peristiwa yang telah mengubah wajah Paroki Kelayan hingga memiliki keanekaragaman bahasa, budaya, umat, pemikiran serta generasi yang ketika disatukan memberikan keunikan.
  • Latar langit: 
  • Gambar Bunda Maria: 
  • Tulisan Paroki Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda – Banjarmasin: Menegaskan identitas Paroki Kelayan